Identitas Buku:
Judul Buku: Dilarang Mengeluh (Kecuali pada Allah)
Penulis: Niswahikmah
Jumlah Halaman: 184 lembar
Tahun terbit: 2019
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo
ISBN: 9786020497334
Genre: Religi & Spiritual
Pengulas: Amelia
Blurb:
Hidup itu memang tidak mudah, tetapi bukan unuk dikomentari
dan dikeluhkesahkan. Hari demi hari terkadang memang terasa berat, tetapi bukan
untuk menjadikan kita mudah marah, berprasangka buruk, dan tidak bersyukur.
Jangan mengeluh pada manusia. Percuma. Tidak mendatangkan
manfaat, justru membuat beban terasa semakin berat. Simpanlah keluhan tersebut di
dalam hati, kemudian tumpahkanlah hanya kepada Allah.
Buku ini mengajarkan kita cara terbaik untuk menikmati setiap
keluhan dan ujian hidup adalah dengan bersyukur kepada Allah. Sebab, hanya Dia-lah
yang bisa memberikan apa yang kita butuhkan. Hanya Dia-lah yang bisa mengubah tangis
menjadi tawa. Oleh karena itu, kita harus yakin kepada-Nya. Dengan keyakinan tersebut,
kita tak perlu lagi memendam keluhan terlalu lama. Insya Allah.
Setiap manusia yang ditakdirkan untuk lahir ke dunia, pasti memiliki
masalah. Dan bentuk permasalahan setiap orang itu berbeda-beda. Oleh karena itu,
tidak sepatutnya jika kita membanding-bandingkan masalah kita dengan orang lain.
Karena yang lebih tahu tentang umat-Nya ini kan Allah, bukan manusia. Allah yang
lebih tahu siapa yang berhak mendapatkan bentuk persoalan yang seperti ini, siapa
yang lebih berhak mendapatkan bentuk persoalan yang seperti itu.
Seperti judulnya, buku ini mengajak kepada kita untuk tidak mengeluh
atas masalah yang menimpa kita, kecuali kepada Allah. Ya, mengeluh itu memang wajar
makanya kalau punya masalah, alangkah baiknya kita keluhkan saja sama Allah. Karena
hanya Dia-lah sebaik-baiknya tempat untuk mencurahkan segala keluh kesah kita. Jangan
dipendam dan dikeluarkan pada sesama manusia ya guys ya, karena hasilnya pasti akan
sia-sia.
Isi dalam buku ini menceritakan tentang beberapa kisah nyata
dengan masalah yang beragam yang dikelompokkan menjadi empat bab.
1.
Tuhan Selalu Punya Cara
Beberapa kisah di bab pertama ini mengajarkan
kalau Allah itu memiliki berbagai cara supaya hamba-Nya itu bisa terus mengingat-Nya.
Salah satunya adalah hipotalamus. Gara-gara baca buku ini, aku jadi tahu kalau hipotalamus
itu bertugas mengarahkan manusia dalam kebenaran. Jadi, hipotalamus yang ukurannya
kecil itu memiliki kedudukan di sisi Allah. Masya Allah ya.
2.
Manusia (Makhluk yang Penuh Salah dan Alpa)
Di bab inilah kita akan belajar banyak tentang
posisi kita sebagai manusia. Salah satu bagian yang membuatku tertampar adalah “Jangan
karena tak kenal, kita menjadi tak sayang. Cobalah menempatkan diri di tengah
lingkungan yang tidak kita sukai itu, niscaya kita akan tahu bahwa yang
didiskriminasikan itu tidak seburuk pikiran kita selama ini.” Hal 44. Ini sih yang
relate sama aku. Aku jadi berpikir, “Iya juga sih, kalau aku tak gabung sama
mereka pasti pikiran mereka malah lain. Mereka bakal mengira kalau aku ini sombong
lah, enggak mau bergaul sama mereka, dll. Malah jadinya kita yang didiskrimasi.
3.
Keluarga, Bagian Paling Setia
Nah, di bab inilah kita akan belajar tentang
parenting. Sebenarnya, ilmu parenting ini bukan hanya dipelajari saat sudah menikah
saja loh. Yang belum menikah juga, harus belajar ilmu ini. Karena berdasarkan pengalaman,
menjadi orang tua itu tidak gampang, makanya sebelum jadi orang tua harus banyak
ilmu.
Di sini juga kita akan diberikan dengan berbagai
gambaran keluarga yang membuat kita tuh harus bersyukur deh. Aku saja menangis membacanya.
4.
Perempuan-Perempuan Hebat
Di sini kita akan belajar tentang filosofi tulang
rusuk. Meskipun bentuknya kecil dan bengkok tapi ia kuat dan melengkapi. Oleh karena
itu ada banyak kisah tentang perempuan hebat yang bikin kita semangat.
Jadi, untuk kalian yang suka mengeluh, coba baca
deh buku ini. Dari kata pengantarnya saja sudah membuat kita tertampar-tampar.
ulasannya udah bagus nih mel, saran kakak nih lebih bagus lagi klo tiap bab itu ambil kalimat yang memotivasi atau membuat kita gak ngeluh....jadi orang yang baca makin penasaran, karena bisa aja kan hal itu lagi dialami pembaca.
BalasHapusWah, saran yg bagus kak. Makasih kak
Hapus