Belajar Tentang Kepenulisan Esai Bersama Erwin Setia

Posting Komentar


Sebagai anak yang insyaAllah sebentar lagi mau menduduki bangku kuliah, materi ini menjadi salah satu yang sangat berguna untukku. Alhamdulillah, bersyukur bisa bertemu dan belajar di dalam komunitas One Day One Post (ODOP), jadi dapat banyak materi yang mendaging dan tentunya didapatkan dengan cuma-cuma. Jazakumullah khairan katsiran. 

Materi lainnya juga tak kalah bermanfaat dong pastinya, tapi kali ini aku ingin mengulas materi malam kemarin sekaligus belajar untuk membuat tantangan pekan ini. Oh iya, sebelum masuk ke dalam materi, alangkah baiknya jika kita mengenal pematerinya terlebih dahulu.

Tentang Pemateri:

Namanya Erwin Setia. Sebagai penulis cerpen dan esai, tulisan-tulisannya banyak dimuat di berbagai media seperti Mojok.co, Voxpop.id, Koran Tempo, Jawa Pos, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, dan Detik.com. Selain itu juga, ia memiliki karya dalam buku-buku antologi yang berjudul Dosa di Hutan Terlarang (2018) dan Berita Kehilangan (2021).

5 Kiat Dasar dalam Menulis Esai:

Sebenarnya, materi malam kemarin itu benar-benar bermanfaat semua. Namun, kali ini aku merangkumnya menjadi 5 kiat dasar. Karena ini juga yang pastinya aku butuhkan sebagai penulis pemula, terutama buat esai untuk pertama kalinya.

1.    Tulis Tema yang Anda Kuasai

Inilah bocoran pertama dari Kak Erwin. Katanya, salah satu kiat yang bisa menjadikan kita lebih mudah dalam menulis adalah dengan menuliskan tema apa yang paling kita ketahui, minati, atau bisa kita ceritakan dengan mudah. Bisa juga dimulai dengan menuliskan hal-hal yang ada di depan mata kita. Ini juga salah satu cara yang tepat untukku yang belum pernah menulis esai, yaitu latihan dari yang paling ringan dulu. 

Aku ambil contoh misalnya kita adalah penggemar drama Korea dan baru saja tadi selesai nonton film The Penthouse (kelihatan banget sih kalau sudah lama enggak nonton drakor, wkwk). Nah, dari situ kita bisa menuliskan bagaimana kesan kita setelah menonton film yang memiliki tiga musim itu.

2.    Pilih Sudut Pandang yang Menarik

Meskipun banyak orang yang menuliskan tentang drama Korea, tapi kita juga bisa mengambil sudut pandang yang berbeda dari mereka. Memang, bagian inilah agak sulit bagiku. Harus banyak-banyak membaca supaya bisa membandingkan dengan tulisan yang sudah ada dengan sebelumnya. 

Contohnya, dari tulisan orang-orang yang membahas tentang cerita keluarga yang ada di dalam film "The Penthouse" yang selalu penuh dengan kejutan, maka kita bisa membahas tentang rahasia di balik suara para pemain yang terdengar merdu. 

3.    Di tiap pernyataan harus ada argumentasi

Karena esai ini adalah tulisan yang membahas suatu masalah secara subjektif, maka kita pasti tak bisa menghindari untuk memberikan pendapat versi kita sendiri. Itulah mengapa sebabnya kita harus memberikan argumentasi di setiap pendapat yang kita berikan. Sebagai alasan untuk memperkuat tulisan kita. Karena kita sendirilah yang akan mempertanggungjawabkan tulisan yang telah kita buat. 

Misalnya, kita membahas tentang film "The Penthouses" yang merupakan drama Korea terbaik sepanjang masa. Nah, kita harus memberikan bukti-buktinya seperti membicarakan tentang pencapaian-pencapaiannya. Seperti episode terakhirnya yang sudah tayang berhasil meraih rating tinggi hingga menembus angka 28,8 persen secara nasional, dan pada tahun 2020, para pemain film itu banyak yang memenangkan penghargaan dari SBS Drama Awards dengan kategori yang didapatkan oleh setiap orang yang berbeda-beda. 

4.    Perkaya Tulisan Anda dengan Referensi

Perbanyak mencari sumber rujukan yang berkaitan dengan tema yang ingin kita tuliskan. Sebab dalam menulis, terutama menulis esai, data itu sangat penting. Keterangan itu bisa didapatkan dari mana saja, seperti buku, artikel, jurnal, pengalaman pribadi, pengalaman atau cerita dari orang lain, dan sebagainya. Selagi keterangan yang didapatkan itu benar dan bukan bohongan.

 

5.    Sesuaikan Gaya Bahasa dengan Target Pembaca

Dalam menulis, kita harus tahu kepada siapa sasaran pembaca tulisan kita. Kalau ditujukan untuk pihak resmi, pastinya kita menggunakan bahasa baku dan formal. Tapi kalau sasaran kita adalah kaum remaja, kita bisa menggunakan gaya seolah-olah sedang berbicara anak remaja dengan teman seumurannya.

 

Kesimpulan:

Dari lima kiat di atas, tips yang paling umum dan mendasarnya adalah harus banyak membaca dan menulis. Dua hal yang sudah satu paket ini menjadi syarat yang sangat penting untuk mengasah keterampilan menulis, baik esai maupun tulisan lain. 

Related Posts

Posting Komentar