Kita hanyalah singgah di terminal yang sama
Saling memberi wiyata sembari menanti kedatangan kereta
Menorehkan harsa dalam atma hampa
Membuatnya jatuh dalam buaian asmaraloka
Hingga terbenam ke dalam laut berahi
Beruntungnya, semesta masih peduli
Menyelamatkan raga yang hampir saja terperosok liang kelam
Meski sekat ancala telah memisahkan kita
Namun, atma masih saja memaksa
Padahal mala bersiap-siap memangsa
Afsunnya sungguh membuat puan dewana
Tanpa menyadari bahwa itu hanyalah sementara
Yang akhirnya mengguratkan retisalya
Kini, semesta kembali menegur untuk kedua kalinya
Melalui kereta yang bersedia mengantarkan kita
Menuju haluan yang berbeda
Sarira gagah itu gata dan kian aksa
Begitu pula dengan akara yang kian hirap seiring
berjalannya masa
Tanjung Batu, 1 Juli 2022
Amelia
Posting Komentar
Posting Komentar