Review Buku Petualangan Anak Natuna

2 komentar

Sumber Gambar: https://ebooks.gramedia.com/books/petualangan-anak-natuna


Judul Buku: Petualangan Anak Natuna

Penulis: Dini W. Tamam

Penerbit: Bhuana Ilmu Populer

Jumlah Halaman: 128 hal

Pengulas: Amelia

 


Seperti judul bukunya, buku ini menceritakan tentang petualangan Saba, Jauhari, dan Mail dalam menyelidiki kasus hilangnya ikan-ikan di pesisir Pantai Natuna secara tiba-tiba. Padahal, dulu para penduduk yang tinggal di rumah apung itu hampir semuanya bermata pencaharian sebagai nelayan. Ikan yang sudah ditangkap itu ada yang dikonsumsi, ada juga yang dijual saat masih segar, dan sisanya dijemur supaya bisa tahan lama.

Namun, saat Saba memasuki masa liburan sekolah, ikan-ikan itu mendadak hilang. Meskipun begitu, Saba dan ayahnya—Pak Dahlan—tetap berusaha mencarinya sembari berharap keberuntungan berpihak padanya. Bukannya mendapat ikan, mereka malah justru menemukan sebuah rumah perahu yang kelihatannya mencurigakan. Sejak saat itulah, pikiran Saba tak karuan. Untuk mengobati rasa gundah dan penasarannya itu, ia kemudian mengajak Jauhari dan Mail—sahabatnya—untuk melakukan penyelidikan. Dan tentunya, proses penyelidikannya itu tidak mudah. Meskipun hanya didukung oleh peralatan seadanya, namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka.

Apalagi musuh yang dihadapkannya itu bukanlah sebanding dengan anak-anak itu. Sungguh, pas bacanya saja merinding, gereget banget, terhanyut dalam suasana seolah-olah jantungku ikut berdebar-debar. Salut sama Saba dan teman-temannya. Mereka sungguh cerdas untuk memahami peta yang digoreskan oleh para penjahat itu.

Buku ini juga menceritakan tentang gambaran Natuna, sebuah Pulau yang letaknya berada di Selat Karimata—selat yang berada di antara Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan—dan masuk dalam Provinsi Kepulauan Riau. Dengan menyuguhkan latar tempat pesisir pantai, cerita di dalam buku ini menggambarkan masyarakatnya mendiami rumah apung dan menggunakan jukung sebagai transportasi sehari-harinya. Di bagian percakapan antar tokohnya menggunakan dialek Melayu.

Untukmu yang masih belum mengenal tentang Pulau Natuna, boleh banget baca buku ini. Disajikan dengan alur cerita yang seru dan jumlah halaman yang tidak terlalu banyak cocok dibaca dalam sekali duduk. Meskipun Pulau ini bentuknya kecil dan sulit dijangkau, namun kita tetap harus mengindahkannya. Karena Pulau Natuna ini menyimpan berbagai kekayaan alam, maka tak heran jika Pulau ini telah menjadi incaran oleh negara lain. Beberapa pulau-pulau kecil yang sebenarnya milik Indonesia, namun sekarang sudah di klaim menjadi milik negara asing.

 

Related Posts

2 komentar

  1. Penasaran sm bukunya, ulasan kamu ttg buku ini bkin ak jd pengen baca. Udh ngebayangin sdg brda ddpn pulau natuna, brasa nyata aja jdinya, oh Indonesiaku. Semoga tetap trjga dan lstri, smoga undng2 d ngri ini bs lbh tegas lg dan dtkuti oleh ngra2 luar sn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku bacanya di apk EPerpusdikbud Bun, bisa lah Bunda baca gratis di sana. Terima kasih bun sudah mampir ke sini hihi

      Hapus

Posting Komentar