What
is Big Why?
Jika
diartikan secara satu per satu, Big artinya besar, sedangkan why artinya
mengapa atau sebab. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), sebab adalah hal
yang menjadikan timbulnya sesuatu. Maka, big why di sini dapat saya
simpulkan sebagai sebab atau alasan terbesar dalam melakukan sesuatu.
Big
why ini ibaratnya seperti fondasi. Harus
ditentukan terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu. Kalau kata Mbak Nimas,
tujuan mempelajari big why ini adalah sebagai pengingat diri kalau suatu
saat kita merasa lelah di jalan yang kita tempuh ini. Istilah ini juga kurang
lebih sama artinya dengan niat, yang merupakan ruh dalam amal. Tentunya dalam
melakukan sesuatu, jika ingin berkah dan tidak sia-sia, maka harus memiliki
niat yang baik pula.
Big
Why Ngeblog
Mengapa
saya ngeblog? Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang membutuhkan pemikiran lama.
Rasanya masih enggak pede untuk menuliskan ini. Karena sebenarnya,
menulis di blog ini pun berawal dari keterpaksaan. Pada tahun lalu saya mengikut open
recruitment sebuah komunitas menulis daring. Selama oprec berlangsung,
kami dituntut untuk menulis setiap hari di blog. Waktu itu masih tidak tahu
ilmunya yang penting nulis dan jumlah katanya memenuhi target. Setelah itu
setor, deh. Isi tulisan pun waktu itu masih random.
Kebiasaan
menulis di blog ini pun akhirnya mandeg saat oprec usai. Sejak
saat itu saya tidak lagi menyentuh blog. Untuk kebiasaan menulis tetap ada dan
waktu itu saya alihkan ke kertas, ke chat Whatsapp yang ditujukan
untuk saya sendiri, dan juga ke google docs. Namun, karena saat ini
menemukan peluang untuk ngeblog, maka saya akan mencoba mengulik kembali
blog yang sudah setahun mati suri ini.
Keinginan
untuk kembali mengulik blog ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun lalu,
karena melihat konsistensinya Kak Vina. Dia adalah teman seangkatan saya yang pada
saat itu masyaAllah produktif sekali. Bahkan tidak menyangka ternyata
sudah satu tahun ini saya membaca tulisannya di blog. Menyaksikan dari awal
kenal sampai saat ini yang sudah ternak lebih dari satu blog.
Saya
benar-benar mulai dari nol lagi. Belum tahu apa-apa, masih pakai blog yang
gratisan, tulisan belum banyak, dan ritme menulis di blog juga masih Senin dan Kamis. It’s ok, no problem. Kalau kata temanku,
setiap bunga dalam satu tanaman itu tidak semuanya mekar dalam waktu yang
bersamaan. Jadi, nikmati prosesnya, walaupun butuh waktu yang lama untuk membuat
satu postingan. Walaupun terkadang masih tebersit ragu “kira-kira bisa
enggak ya?”. Tapi ya sudah deh bismillah gas aja. Kapan lagi mau
belajar? Inilah waktunya, belajar sambil mempraktikkan. Harus optimis juga karena
di mana ada kemauan, InsyaAllah akan dimudahkan. Amin…
Pertama
kali yang membuat saya tertarik dengan mengeblog adalah karena melihat tulisan-tulisan
orang di mesin pencarian (panggil saja Mbah Google). Kalau merasa nyaman
dengan tulisannya, saya pasti bakal menjelajahi postingan-postingan lain di blog
tersebut. Namun waktu itu rasanya mustahil mau belajar ngeblog, karena tidak
tahu harus dari mana dan tidak punya kenalan yang menulis di blog. Beberapa
tahun kemudian, saya kenal dengan Mbak Jihan. Itulah pertama kalinya saya bisa
bertemu dan menyapa blogger meskipun secara daring. Waktu itu beliau
membawakan materi tentang review buku di sebuah komunitas membaca
daring. Saat itu dia memberikan contoh review bukunya dengan memberikan
alamat blognya. Tulisannya menarik dan akhirnya membuat saya malah membaca
tulisan-tulisan lain dari blognya. Jadilah dua tahun kemudian saya mengikuti
proses open recruitment ODOP yang pada saat itu
diketuai oleh Mbak Jihan sendiri.
Big Why Ngeblog Versi Saya
Saya
katakan bahwasanya big why itu penting, mengingat proses ngeblog ini
tidak mudah dan tidak segampang yang dilihat. Pasti ada pengorbanan, terutama
pengorbanan waktu istirahat yang sebenarnya berlawanan dengan kebiasaan saya
yang suka tidur. Pastinya mengamuk dong, hehe. Tapi karena menulis big why
ngeblog ini, saya jadi menemukan ayat yang sangat menampar, yaitu
Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.” (Q.S. Az-Zariyat ayat 17)
Jika
dilihat dari tafsir lengkapnya versi kementerian agama, kata “mereka” itu
merujuk ke orang yang bertaqwa. Maka, orang yang bertaqwa itu tidur di waktu
malamnya sangat sedikit karena mereka isi dengan melakukan amal-amal sholeh
yang bisa mendekatkan dirinya kepada Allah. Meskipun ngeblog ini bukan
tergolong ibadah mahda, tapi jika diniatkan karena Allah, InsyaAllah juga bisa
dikatakan ibadah ghairu mahda.
Berikut
adalah alasan-alasan mengapa saya ngeblog:
1. Passion
Menulis
Seperti
yang sudah saya tulis di postingan sebelumnya, saya suka menulis. Meskipun prestasi
yang didapatkan dari menulis belumlah bisa dikatakan wah, tapi menulis dan saya
adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ngeblog bagi saya adalah
media untuk menyimpan tulisan yang paling efektif, karena jika menulis di
kertas atau buku, kadang bisa hilang atau lupa taruh mana.
Saat
membuat tulisan ini pun saya jadi mendapatkan pencerahan baru tentang passion
dari tulisannnya Mbak Marita. Ternyata, passion yang selama ini saya
artikan sebagai ketertarikan dalam memperlajari sesuatu, itu memiliki arti yang
lebih luas lagi. Passion berasal dari Bahasa Latin, yaitu Pati yang
artinya penderitaan. Maka, Mbak Marita menyimpulkan bahwa meskipun tidak ada
proses yang mudah dan harus melalui penderitaan, tapi jika memiliki minat dan
niat yang baik dalam menjalankan sesuatu, maka penderitaan yang dirasakan pun insyaAllah
tidak sia-sia.
2. Media
untuk Belajar
Dengan
belajar ngeblog, wawasan dan sudut pandang saya jadinya bertambah. Sesimpel ketika sedang menyelesaikan tulisan. Membaca tulisan-tulisan lain yang pastinya berasal dari orang dan sudut pandang yang berbeda, menemukan ilmu-ilmu baru sehingga
saya dapat menyimpulkan bahwa meskipun memiliki memiliki latar belakang yang
beragam, tetapi semuanya memiliki big why yang kurang lebih sama.
Dalam
menulis di blog, saya diajak untuk tidak sembarangan copy paste tulisan
orang lain. Maka dari situ, saya harus memperbanyak membaca sebagai referensi
agar dapat mengolah kata demi kata sehingga bisa menuliskannya dengan bahasa
saya sendiri. Dari ngeblog sini saya belajar untuk melatih kemampuan
menganalisis.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah menulis di blog adalah belajar hal yang benar-benar baru bagi saya. Selain belajar menulis dengan baik, nantinya juga bakal belajar untuk mengoptimalisasikannya. Meskipun tidak tahu bakal seperti apa, tapi sepertinya seru dan menantang deh, haha.
3. Self
Healing
Menulis
juga secara tidak langsung menjadi terapi bagi jiwa. Apalagi di saat sedih.
Setelah menumpahkan semua unek-unek yang dirasakan, seketika pada saat itu juga
saya menemukan ketenangan. Bahkan setelah tulisan diendapkan selama berhari-hari, biasanya bisa jadi tambahan ide untuk dituliskan ulang ke dalam bahasa yang
lebih rapi, seperti puisi, prosa, dan ide-ide lain yang dapat membantu dalam
menuliskan cerita pendek yang bergenre fiksi realistis.
Dengan
ngeblog, waktu untuk ngepoin hidup orang pun jadi berkurang sehingga dapat berdampak baik bagi mental saya. Adapun waktu luang, kini teralihkan dengan
membaca tulisan-tulisan di blogger lain. Ini juga dapat mengurangi waktu gabut
yang selama ini kerjanya gangguin orang mulu, astagfirullah.
4. Berbagi
Informasi
Jalan
setiap orang dalam berbagi informasi itu berbeda-beda. Ada yang dengan
berbicara atau berceramah, tapi ada juga yang tidak terbiasa dengan metode
seperti itu (seperti saya sendiri). Nah, saya sebagai orang yang masih
tertatih-tatih dalam belajar berbicara dengan efektif, maka menulis di blog
adalah jalan yang tepat bagi saya untuk bisa berkomunikasi secara efektif.
Ini
juga yang membuat saya awalnya hanya menulis di Microsoft word atau
google docs, kini saya akan mencoba menuliskannya di blog supaya dapat
dibaca oleh orang banyak. Tentunya juga berharap semoga bisa bermanfaat untuk
orang-orang yang telah meluangkan waktunya untuk membaca. Karena menyebarkan
informasi positif juga merupakan salah satu adab dalam menuntut ilmu, bukan?
5. Cuan(?)
Jika
pada tahun lalu saya ditanya tentang alasan ngeblog, maka saya akan menjawab
karena cuan. Waktu itu saya tergiur dengan pencapaian-pencapaian dari para
blogger yang jam terbangnya sudah tinggi seperti Mbak Jihan. Makanya ini adalah
alasan yang paling utama versi saya pada saat itu.
Namun,
ternyata takdir berkehendak lain. Saya diberikan waktu untuk membenahi dan
memantapkan big why ngeblog itu. Dan pada beberapa bulan yang lalu saat oprec
ODOP 2023, saya mendapatkan insight baru tentang ngeblog dari Mbak
Jihan. Kurang lebih beliau mengatakan jika ngeblog itu bukan hanya sekadar
tentang menghasilkan uang. Tapi banyak proses yang harus ditempuh oleh para blogger
yang mungkin tidak semua orang lain dapat melihatnya.
Segitu
dulu alasan mengapa saya ngeblog. Mohon maaf jika kalap sampai seribu kata
lebih, hehe. Tapi intinya, apapun alasannya, lakukanlah karena memang suka. Anggap saja cuan itu bonus, ya. Karena rezeki juga tidak melulu soal uang, kan?
Posting Komentar
Posting Komentar