Ini
adalah materi ketiga yang kami dapatkan dari ODOP Blogger Squad (OBS). Setelah
melahap materi tentang adab menuntut ilmu, adab dan big why ngeblog,
maka kami diperkenalkan tentang niche blog sekaligus diajak untuk menentukannya.
Bisa dikatakan jika menentukan niche adalah langkah awal dalam menekuni blog.
Meskipun
sebelum mengikuti OBS saya telah menentukan topik untuk blog ini, tapi saya
masih ingin mencari tahu lebih dalam lagi tentang niche blog. Namun, karena
blog ini masih sepi meskipun umurnya sudah setahun lebih, maka untuk saat ini
saya akan menentukan niche blog yang dapat membuat saya senang untuk
menuliskannya.
Apa
Itu Niche Blog?
Sederhananya,
niche adalah tema atau topik. Dalam dunia perkontenan, niche mungkin bukanlah kata
yang baru pertama kali terdengar. Maka tidak heran jika istilah ini sering
dijumpai pada kebanyakan media sosial. Orang-orang yang berkecimpung pada
konten digital pun pastinya sudah familiar dengan sebutan ini.
Begitu
juga dengan blog. Di dalam blog terdapat niche blog, yaitu tema atau topik yang
akan diangkat pada tulisan-tulisan yang ada di blog kita. Niche blog sendiri
terbagi menjadi dua macam, yaitu niche khusus dan niche lifestyle. Niche
khusus adalah blog yang ditulis dengan tema tertentu atau spesifik ke satu tema.
Sementara niche lifestyle berisikan topik yang bercampuran atau biasanya
disebut sebagai niche gado-gado. Tulisan yang mengambil niche lifestyle
ini dapat menggabungkan dua atau lebih tema dalam sebuah blog.
Contoh
niche khusus adalah pilihbuku.com. Blog ini hanya mengusung tema seputar buku
dengan harapan untuk meningkatkan angka literasi di Indonesia. Maka niche dari
blog ini dapat dikatakan sebagai niche buku.
Untuk
niche lifestyle sendiri contohnya adalah yonalregen.com. Blog tersebut
menggabungkan lebih dari satu topik. Kita dapat menemukan tulisan dengan tema
pendidikan, buku, kuliner, keluarga, kesehatan, dan masih banyak lagi dari blog
ini.
Sampai sini sudah terbayang lah ya, apa itu niche dan jenis-jenisnya.
Bagusan
Mana, Niche yang Spesifik atau yang Campuran?
Semuanya
kembali ke individu masing-masing. Ini juga artinya tergantung kepada big
why ngeblog dan titik mulai setiap orang dalam ngeblog. Ada pemula banget
seperti saya, tapi ada juga yang sudah berada pada level di atas pemula.
Saya
sebagai anak yang baru mulai ngeblog, maka memilih niche lifestyle
menjadi opsi yang paling tepat untuk saat ini. Kalau kata Mbak Jihan, yang
penting kita senang untuk menuliskannya. Jangan memaksakan diri untuk menulis niche
spesifik yang meskipun memiliki keuntungan yang tinggi, namun kita sendiri
tidak nyaman untuk menuliskannya. Maka, menulislah sesuai dengan bidang yang
kita minati. Jangan sampai kita salah dalam memilih niche blog. Selain melihat
peluang monetisasi, kita juga harus mengukur kemampuan diri. Jangan sampai kebiasaan
menulis yang awalnya merupakan kegemaran, malah berubah menjadi keterpaksaan.
Blog
ini saya jadikan sebagai rekaman proses pembelajaran. Supaya ilmu atau
informasi yang saya dapatkan tidak menghilang begitu saja. Syukur-syukur kalau
bisa menebar kebermanfaatan bagi orang banyak. Itulah sebabnya saya menuliskan
judul bahwasanya menentukan niche blog itu sama dengan mencari potensi diri. Menentukan
niche blog juga sama dengan menentukan arah dalam belajar.
Sia-sia
enggak sih, kalau kita sudah menghabiskan waktu, tenaga, bahkan uang untuk belajar
sampai jungkir balik tapi setelah itu dilupakan begitu saja karena tidak
mengetahui esensinya dan tidak mengabadikannya. Ini juga menjadi sebuah
penyesalan karena baru tahu sekarang. Rasanya hampir mau bilang kalau sudah
terlambat. Tapi, lagi-lagi saya diingatkan pada sebuah kalimat yang kurang
lebih intinya seperti ini “Terlambat itu jika sudah tidak lagi mampu
mengembuskan napas”. Maka, selagi masih dapat menghirup oksigen dengan nyaman
dan lancar, insyaAllah tidak ada istilah terlambat jika kita segera
memperbaikinya.
Nah,
di saat memori pengingatan tidak lagi mampu menampung semua informasi,
kejadian, dan menanggapi persoalan-persoalan, maka saya baru sadar jika menulis
menjadi salah satu langkah supaya ilmu tidak menguap begitu saja. Menulis di
blog menjadi media yang tepat untuk menyimpan hasil pembelajaran tersebut dan
dapat diputar kembali jika suatu saat kita lupa dan ingin mempelajarinya
kembali.
Konklusi
dari dua pilihan ini adalah untuk saat ini saya memilih niche lifestyle atau
gado-gado sebagai niche untuk blog ini. Tujuannya adalah supaya blogger amatir
satu ini—saya—dapat merajinkan dirinya untuk menulis di blog. Entah besok,
lusa, bulan depan, atau tahun depan semoga aja bisa fokus menulis dengan
niche yang spesifik.
Manfaat
Memiliki Blog dengan Niche Spesifik
Blog
dengan satu niche berisi konten-konten yang memiliki satu topik yang sama. Hal
ini akan membuat blog tersebut akan lebih dipercaya daripada blog yang
mengusung niche gado-gado. Saran saya, jika telah mengetahui banyak hal tentang
bidang yang diminati, menulis dengan niche spesifik lebih direkomendasikan. Karena
ini nantinya akan lebih memudahkan kita dalam hal personal branding. Sehingga
dapat membuat kita jadi lebih dikenal sebagai orang yang eksper di bidang
tersebut.
Dengan
begitu, orang-orang pastinya akan menjadikan blog tersebut sebagai bahan
rujukan dalam pencarian. Bahkan mungkin bisa saja bakal direkomendasikan oleh
mesin pencarian Google. Apalagi jika topik itu menjadi topik yang paling banyak
dicari. Pasti kebayangkan, bagaimana monetisasinya?
Bagaimana
Cara Menentukan Niche Blog?
Pada dasarnya menentukan niche blog juga sama artinya dengan menentukan arah atau tujuan belajar, menggali potensi yang ada pada diri, dan membangun personal branding. Dari beberapa sumber tentang cara menentukan niche blog, dapat saya simpulkan jika langkah awal dalam menentukan blog adalah memilih topik yang kita sukai. Dengan suka, kita pasti akan mudah dan tidak bosan untuk mempelajari dan menuliskannya. Setelah itu baru mencari niche yang menguntungkan, supaya memudahkan dalam mendapatkan penghasilan dari blog kita.
Posting Komentar
Posting Komentar