Mengenal SEO On Page

Posting Komentar
Dalam mengoptimalkan blog, SEO menjadi langkah yang harus dipelajari. Hal ini dikarenakan teknik ini dapat meningkatkan traffic blog. Namun, SEO juga bukan satu-satunya penentu munculnya website di halaman teratas Google. Masih banyak faktor lain seperti usia blog maupun tulisan yang dibawakan. Apakah tulisannya informatif? Apakah tulisannya mudah dipahami oleh manusia sebagai user experience? Kalau tidak, jangan-jangan tulisannya dibuat sama mesin (aka chatgpt).

Belajar SEO secara tidak langsung mendorong saya untuk belajar menulis lagi. Bagaimana cara menulis dengan menghadirkan personal touch pada kalimat-kalimat yang sudah disusun. Ini juga sama seperti belajar tentang kalimat efektif. Tulisan yang bisa memberikan sentuhan personal tidak hadir dalam waktu sekejap. Butuh waktu untuk mengasahnya. Harus rajin menulis supaya tidak kaku. Harus rajin membaca juga karena membaca adalah input, sedangkan menulis adalah output.

SEO (Search Engine Optimization)
Search Engine Optimization, salah satu materi yang selalu saya kaji berulang-ulang. Terkadang, sudah ditulis dan di-publish pun masih saja diperbaiki, karena tidak memenuhi kaidah-kaidahnya. Karena konsentrasinya terbagi, penerapannya pun masih terseok-seok meskipun materi ini sudah disampaikan sebulan yang lalu. Makanya, kali ini saya akan mengulasnya kembali supaya next engga teledor lagi.

Dalam materi kemarin, Mbak Jihan menjelaskan bahwa SEO (Search Engine Optimization) adalah upaya mengoptimalkan website agar berada di urutan pertama mesin pencarian. Bagaimana agar tulisan kita tidak hanya mudah dipahami oleh orang lain, tapi juga mudah dikenali Mbak Google. Kalau sudah kenal, Mbak Google pasti akan merekomendasikan tulisan kita sebagai salah satu artikel yang pantas dijadikan contoh.

Dengan begitu, blog akan berpeluang untuk dikunjungi orang banyak sehingga dapat meningkatkan branding. Karena jumlah penulis di blog itu banyak. Jadi, untuk meraih peringkat teratas di mesin pencarian itu butuh perjuangan. Hehe…

Langkah-Langkah Melakukan Search Engine Optimization

1. Riset Keyword

Baik menulis untuk tulisan fiksi maupun nonfiksi, Riset telah menjadi bagian yang tidak boleh terlewatkan. Begitupun dengan ngeblog. Sebelum menulis di blog, sebaiknya melakukan riset keyword atau kata kunci terlebih dahulu. Google sendiri juga telah menyiapkan tools untuk riset keyword, yaitu Google keyword planner dan Google Suggest. Selain itu, ada juga website lain seperti keywordtool.io yang bisa digunakan untuk mencari kata kunci yang berlaku di platform selain Google.

Tentukan pesan utama yang akan kita tuliskan. Jangan lupa untuk mengambil jangkauan lebih spesifik supaya artikel kita punya kesempatan untuk bersaing dengan yang lainnya. Contohnya, kuliner enak di Jogja.

Research Keyword in SEO

2. FAQ (Frequently Ask Question)

Kita bisa memanfaatkan FAQ di Google untuk mencari topik pembahasan yang akan kita ambil. Contohnya, jika kita ambil kata kunci tentang kuliner enak di Jogja, maka tuliskan judul Jelajahi Kuliner Enak di Jogja Bersama Keluarga. Kemudian, di dalam judul kita dapat membuat subjudul dengan menggunakan FAQ dari Google, seperti pada gambar berikut.
Salah satu FAQ untuk SEO

3. Parameter On Page

Optimisasi Mesin Pencarian sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu SEO On Page dan SEO Off Page. Perbedaannya adalah kalau yang On Page fokus mengoptimasikan di bidang internal website. Comtohnya seperti memperhatikan bagian-bagian yang bisa kita kendalikan, seperti judul, meta deskripsi, dan lain-lain. Sedangkan Off Page fokus mengoptimasikan di bidang eksternal.

Untuk mengoptimasi SEO On Page, keyword yang kita ambil harus disebar ke bagian-bagian berikut:

1. Judul

Judul artikel usahakan tidak ditulis terlalu panjang karena Google akan memotongnya sesuai ketentuan yang berlaku. Judul artikel maksimal 60 karakter.

2. Subjudul
3. Paragraf awal dan akhir (jika memungkinkan)
4. Jumlah keyword maksimal 1% dari jumlah kata dalam artikel
5. Keyword harus muncul di permanent link (permalink)

Judul yang sudah ditulis otomatis akan dimasukkan ke permalink, yang mana ketentuan permalink maksimal 75 karakter dimulai dari huruf H di https.

6. Mengoptimasi gambar di artikel, namanya alt image.

Gambar yang dioptimasi tadi, harapannya supaya gambar bisa muncul di halaman pencarian saat orang lain mencari keyword tertentu. Alt adalah singkatan dari alternative, yaitu teks alternatif yang mendeskripsikan gambar yang kita masukkan ke dalam postingan blog. Alt image akan ditampilkan pada wilayah gambar jika gambar tersebut tidak dapat diproses. Keberadaan alt image juga sangat berdampak untuk screen reader, sebuah perangkat lunak yang bisa membacakan teks dengan output suara. 

7. Meta Description (Metadesc)

Meta deskripsi adalah penjelasan singkat dari blog atau website yang muncul di halaman pencarian. Ibaratnya, meta deskripsi adalah teras dari website kita. Maka selain menyematkan kata kunci, sebaiknya metadesc juga ditulis dengan bahasa yang menarik.
Metadesc untuk SEO on Page
Kalimat yang ditandai pena biru adalah meta deskripsi


8. Internal dan Eksternal Link

Internal link adalah link yang mengarah ke blog kita sendiri atau artikel yang ada di dalam blog kita sendiri. Sementara eksternal link adalah link yang mengarah ke luar blog kita.



Sudah deh. Saatnya tinggal menunggu artikel diindeks sama Mbak Google. Sambil menunggu, kalian bisa juga bikin artikel pendukung lain supaya bisa menambah internal link pada artikel tersebut. Semakin banyak internal link, semakin banyak pula artikel yang relevan dengan artikel tadi.

Membuat artikel pendukung lain juga bisa memperbanyak jam terbang kita dalam menulis. Dengan begitu kita akan terbiasa.  Oh iya, sama seperti menentukan niche blog, menulislah dengan topik yang kita pahami. Jangan kejar SEO on page nya, kalau ujung-ujungnya malah bikin pusing. Kalau kita paham, bukankah akan memudahkan kita dalam memberikan personal touch?



Related Posts

Posting Komentar