Menjadi Blogger yang Beretika dengan Menerapkan Adab-Adabnya

Posting Komentar
“Sesungguhnya kita lebih butuh adab yang baik dibandingkan dengan ilmu.” – Abdullah bin Mubarak
Materi tentang adab ini sebenarnya adalah materi pertama dari oprec ODOP Blogger Squad (OBS). Kalau dihitung per hari ini, materi itu sudah dua bulan lebih satu minggu. Telat sih sebenarnya, tapi yaudah deh kan masih latihan membiasakan diri menulis di blog. :)

Pengertian dan Pentingnya Adab

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adab adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak. Dalam Islam, adab merupakan sejumlah aturan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis yang dijalankan oleh manusia untuk menciptakan kedamaian. Sebagai orang yang beriman, menerapkan adab dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu upaya untuk meraih keberkahan, tak terkecuali dalam menuntut ilmu.

“Kalau seandainya ada orang yang menceritakan kepadaku dengan ilmu dan wawasan yang luas, tapi jika ia hanya memiliki ilmu semata, maka itu biasa. Akan tetapi jika ia memiliki perangai yang baik, memiliki sopan santun, maka aku jauh lebih perhatian pada orang ini, dibandingkan dengan orang yang hanya memiliki wawasan banyak tapi tidak memiliki adab yang baik.” – Ibnu Mubarak.

Dari kutipan tersebut, kita dapat menangkap bahwasanya mendahulukan adab tidak hanya berlaku mempelajari ilmu agama saja, tetapi juga ilmu lain yang bersifat umum seperti ngeblog.

Adab Menuntut Ilmu

Berikut adalah adab-adab menuntut ilmu yang disampaikan oleh Mbak Nimas (Ketua Umum ODOP periode 2023) yang terbagi menjadi enam, yaitu:

1. Niat

"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya"
Penting sekali untuk meluruskan niat saat melakukan sesuatu, termasuk ketika mempelajari suatu ilmu. This is being an evaluate for me too. Meskipun tidak kelihatan karena letaknya di dalam hati, tapi niat sangat berpengaruh besar dalam kesungguhan seseorang ketika mengerjakan sesuatu. Bagaikan tumbuhan, niat adalah akar yang menjadi titik mulai berdirinya tumbuhan dan berfungsi sebagai penguat.

Inilah yang ditekankan sama Mbak Nimas saat kami memutuskan untuk belajar ngeblog di ODOP Blogger Squad (OBS). Jangan sampai kami memiliki niat yang tidak baik (seperti mengharapkan pengakuan dari orang lain) ketika akan belajar, karena itu hanya akan menjadi proses yang membosankan.

Bukankah mengharapkan rida-Nya akan jauh lebih baik dibandingkan mengharapkan pengakuan dari orang lain?

2. Tidak Terburu-Buru

“Barang siapa mempelajari sesuatu dalam satu waktu, ia harus siap kehilangan hal tersebut dalam waktu yang bersamaan.”
Tidak sedikit dari kita pastinya menginginkan hasil yang instan dan menghindari sebuah proses. Rasanya pengen ngebut kalau lihat teman-temannya yang sudah sepuh bisa ini itu, padahal belajarnya bareng. (Actually it was me, astagfirullah).

Alhamdulillahnya sekarang sudah belajar dari Mbak Nimas dan mengamati perilaku teman. Jadinya lebih legawa dan menikmati setiap prosesnya. Malahan dijadikan sebagai lecutan untuk terus berusaha. Sebab pada dasarnya, setiap orang memiliki proses dan waktu yang berbeda-beda dalam mempelajari sesuatu. Bisa saja ada yang sudah mengambil starting point-nya duluan jauh sebelum kita memulai.

3. Menghargai Guru

Guru bukan hanya ditemui di lingkungan sekolah saja, tetapi juga pada ruang yang tidak terbatas. Setiap guru membawakan ilmu dan cara pengajaran yang berbeda. Maka, tugas kita adalah menghormati guru dan ilmu yang disampaikannya. Hal-hal yang bisa kita praktikkan adalah tidak membagikan kekurangan guru pada khalayak, menghargai setiap ilmu yang disampaikan, dan adab-adab kepada guru lainnya.

4. Menunggu, bukan Ditunggu

“Menuntut ilmu itu seperti menimba air. Kita yang membutuhkan air, bukan air yang membutuhkan kita. Jadi kitalah yang harus menimbanya untuk mendapatkan air. Bukan air yang akan mendatangi kita secara tiba-tiba tanpa kita timba.”
Ilmu itu mulia. Terbukti, banyak hadis yang menyebutkan tentang keutamaan menuntut ilmu. Prinsip menjemput dan bukan dijemput ini berkaitan dengan adab kepada guru. Sebaiknya hadir sebelum kelas dimulai dan lebih baik menunggu guru daripada sebaliknya. Perlu sekali menyampaikan izin jika ada keperluan yang mengharuskan untuk berhalangan hadir.

5. Siap Mengamalkan dan Membagikan Ilmu

Ilmu itu tidak seperti uang, yang akan habis jika dibagikan ke orang lain. Jika sudah mendapatkan ilmu, jangan lupa untuk membagikannya meskipun ilmu yang kita pahami masih terbatas. Kata Mbak Nimas, tidak ada salahnya untuk membaggikan ilmu sesuai dengan kemampuan dan pemahaman masing-masing.

6. Mencatat

“Ikatlah ilmu dengan tulisan”
Mencatat itu penting, apalagi untuk saya yang sering lupa. Materi atau ilmu yang sudah didapatkan bisa ditulis dengan alat tulis maupun media digital. Ini juga yang menjadi alasan saya ngeblog. Meskipun sudah menuliskannya di buku, tapi untuk memudahkan pencarian dan mengantisipasi jika suatu saat bukunya terbang entah ke mana.

Adab Blogger



Mengetahui adab blogger akan membantu kita untuk menyesuaikan diri dengan blogger di luar sana, baik secara personal maupun komunitas. Kalau tulisan tadi cenderung ke adab menuntut ilmu ngeblog, maka kali ini saya akan merangkum adab menjadi blogger menjadi tiga bagian, yaitu

1. Adab dalam Menulis Artikel: Membuat Tulisan yang bermanfaat dan orisinal

Setidaknya ada informasi yang kita berikan kepada pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk singgah di blog kita. Pastikan tulisan yang kita tulis juga adalah memang asli tulisan kita. Bukan tiruan seutuhnya dan jiplakan dari orang lain.

2. Adab dalam Blogwalking: Tidak Berkomentar Sembarangan

Blogwalking adalah kegiatan mengunjungi blog lain yang dimulai dengan memberikan komentar dan mengikutinya. Blogwalking memiliki banyak manfaat, seperti mulai dari mengulak ide untuk postingan kita, menjadi cara untuk menambah relasi sesama blogger, hingga membangun branding.

Nah, dalam menjejakkan komentar pun tidak bisa asal sembarangan komen. Ada aturan-aturannya yang lebih kurang seperti berikut ini:

a. Berikan komentar yang sopan, minimal 5 kata atau 1 kalimat.

b. Hindari asal komentar tanpa membaca seperti, “Terima kasih kak, artikelnya sangat bermanfaat sekali.”

c. Jangan meninggalkan link hidup di kolom komentar.

d. Kalau bisa, setidaknya mengunjungi satu internal link yang disediakan di halaman tersebut.

e. Jika ingin menyampaikan masukan, saran, dan kritik tentang penulisan dan tampilan blog, sebaiknya disampaikan secara pribadi (aka japri)

3. Adab pada diri sendiri: Manajemen Waktu

For me, bagian ini masih menjadi trial and error. Apalagi sebagai blogger pemula yang masih butuh penyesuaian. Kalau kata Mbak Marita yang disampaikan oleh Mbak Nimas, tentukan prioritas. Kalau bisanya malam, ya lakukanlah. Jangan menyalahkan keadaan (waktu).


Ingatlah bahwa ilmu adalah cahaya dan cahayanya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat. Oleh karena itu, jangan sombong dan merasa paling tahu karena itu bisa jadi penyebab seseorang gagal mempelajari ilmu tersebut. Meskipun adab kelihatannya simple, tapi penerapannya seringkali terlupakan (it was me too, astagfirullah). Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu dan menjadi pengingat untuk saya pribadi!

Related Posts

Posting Komentar