Sebelum mengevaluasi, aku ingin mengapresiasi diriku terlebih dahulu. Mel, terima kasih sudah mau belajar, meskipun tidak selamanya proses pembelajaranmu itu mulus. Terima kasih sudah mau berdamai dan memaafkan luka lama akibat dosa yang pernah kamu lakukan. Kamu hebat, kamu mau bertumbuh menjadi anak yang mandiri, keluar dari zona nyaman, kamu berani untuk mengikhlaskan hal-hal yang tidak mampu kamu kendalikan, kamu mampu tersenyum walaupun orang itu sebenarnya tidak menerima kehadiranmu, kamu mampu memanfaatkan waktumu walaupun terkadang ada masanya kamu juga teledor. Intinya kamu sudah hebat dari dirimu di semester lalu. Terima kasih ya, sudah memperbaiki mindset-mu.
Hidup memang tidak selamanya berjalan sesuai yang kamu mau. Ada saatnya, kamu diuji dengan amanah yang tidak bisa dikatakan ringan. Ada saatnya, rencanamu berantakan karena ulahmu atau orang terdekatmu. Ini ujianmu, apakah kamu sanggup? Begitulah kata Allah, Tuhan yang sebenarnya lebih tahu tentang dirimu.
Ia mengujimu, apakah tekadmu itu kuat sekuat orang tuamu atau itu sebenarnya hanya ikut-ikutan orang saja? Ia mengujimu, seberapa jauh kamu tetap konsisten atas kebiasaan-kebiasaan baik? Ia mengujimu, seberapa besar growth mindset yang kamu miliki? Atau jangan-jangan, Ia mengujimu karena ingin tahu seberapa dekatnya kamu dengan Dia yang Maha Pemilik Segala-galanya.
Maka, aku ingin mengabadikan pembelajaran itu di sini. Semoga catatan sederhana ini mampu menjadi pengingat untuk hari esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, dan seterusnya.
Fokus
Satu hal yang perlahan pupus pada diriku adalah fokus. Dulu, aku bisa dibilang anak yang fokus. Kalau lagi belajar ya belajar, kalau lagi makan ya makan, kalau lagi main ya main. Bukan kayak sekarang yang lagi makan sambil main hp. Lagi belajar sambil main hp. Lagi ngumpul juga sambil main hp. Akibatnya apa? Kerjaan ga kelar-kelar. Tugas jadi tersendat-sendat. Jam tidur berantakan. Ah, sudah lah.Aku terinspirasi sama temanku, Dave namanya. Dia tuh anaknya fokus banget. Bisa dia menghabiskan waktu berjam-jam untuk belajar. Dia bisa engga buka hp selama mengerjakan tugas maupun belajar. Hebat sih. Selain fokus, aku belajar tentang ketekunan dari dia.
Bukan kepintaran dia yang aku kagumi. Melainkan ketekunan dan kegigihannya yang aku teladani. Aku tidak iri dengan dia yang berhasil, karena tingkat ketekunannya memang jauh lebih tinggi dibandingkan aku yang sering mageran ini.
Konsisten
Konsisten adalah salah satu hal yang aku pelajari dari keluarga papaku (Alm.) yang notabene-nya adalah keturunan Chinese. Di perkuliahan ini, aku juga bertemu dengan Marcel, temanku yang berasal dari keturunan yang sama dengan papaku.Dari Marcel aku belajar, betapa konsistennya dia ketika mempelajari sesuatu. Bahkan ada waktu kosong saja, dia isi dengan belajar atau sekadar mencoba-coba saja. Aku pernah dengar, dia tuh setiap hari menghabiskan waktu 8 jam untuk belajar. MasyaAllah, keren banget. Engga heran deh kalau misalnya dia juga bisa jadi orang yang sukses dan berhasil nantinya.
Kalau Mau Pelajari JavaScript, Khatamin Dulu CSS-nya
Ini adalah pesan ketiga yang harus aku ingat-ingat. Teruntuk aku yang sudah ngebet pengen belajar JavaScript tapi masih belum paham, tolong ingat pesan dari Kak Safira ini ya.Barangkali pemahamanku tentang CSS masih dangkal. Dan aku tidak menyangkalnya. Bisa jadi jam belajar aku yang kurang banyak. Oleh karena itu, untuk satu bulan libur semester pertama nanti aku ingin fokus mempelajari CSS dan OpenCV. Semoga keturutan ya, supaya di bulan berikutnya bisa belajar JavaScript.
Jangan Iri dengan Pencapaian Orang, Justru Kamu Harus Ikutan Bangga
Pesan terakhir yang mau aku katakan kepada Amel di akhir semester 4. Mel, perjalanan kuliahmu masih panjang. Jika kamu hari ini belum berhasil, belum tentu besok juga tidak berhasil. Fokus sama jalan hidupmu, ya. Selagi kamu mau berusaha, pasti akan ada jalannya kok.Mel, jangan pernah iri dengan prestasi kawan-kawanmu. Kamu sudah hebat kok. Kamu hebat versi dirimu sendiri. Kamu hebat, jika dibandingkan dengan Amel di masa lalu. Tingkatkan lagi konsisten dan fokusnya ya. Hilangkan penyakit hati yang namanya iri itu. Engga baik bagi kesehatan mentalmu.
Mel, kamu sadar engga sih? Ketika kamu sudah fokus sama apa yang kamu mau, kamu pasti akan melupakan semuanya, bukan? Termasuk prestasi orang lain. Nah, coba fokus yuk. Tanamkan kebiasaaan di satu bulan pertama liburan semester ini kamu harus menguasai CSS, konsisten belajar OpenCV, konsisten mengisi konten di blog ini, konsisten membaca, dan konsisten bermain duolingo. Bisa engga?
Harus bisa, ya.
Yuk kembalikan lagi habits one day one post nya lagi. Pulihkan lagi Amel yang suka membaca. Ketatin lagi belajar Bahasa Mandarinnya dan CSS nya. Bismillah, semoga Allah mudahkan ya!
Posting Komentar
Posting Komentar