Beberapa hari yang lalu, aku membuka tulisan di buku-buku lama dan ternyata menemukan tulisan yang memotivasi banget untukku. Kali ini aku akan mencatat ilmu-ilmu yang aku peroleh dari Rica Asrosa meskipun sampai saat ini aku belum pernah bertemu dengannya secara langsung. Semoga next time dapat rezeki ketemu dengan beliau ya, amin… Fyi, ilmu-ilmu yang aku rangkum ini berasal dari highlight dan kanal Instagramnya Rica Asrosa.
Tips Agar Tetap Bisa Produktif di Rumah
1. Miliki Motivasi
Kenali dirimu, apa sih yang membuatmu termotivasi untuk produktif? Apakah karena deadline? Nah, kalau motivasimu adalah karena itu, saran dari aku cobalah perbanyak mengikuti lomba karena setiap lomba itu selalu diberikan tenggat, baik tenggat pendaftaran maupun tenggat pengumpulan.
2. Kenali distraksi
Apa yang membuatmu terdistraksi? Kalau aku dan Kak Rica, karena ini kondisinya di rumah, maka hal yang membuat kami terdistraksi adalah tempat tidur dan HP (terutama sosial media).
3. Temukan solusi
Tujuannya adalah supaya kita dapat menjauh dari sumber distraksi tersebut. Kak Rica sering ke distraksi dengan handphone nih misalnya, jadi contoh solusi yang ia terapkan adalah belajar 40 menit - break 20 menit - belajar 40 menit - break 20 menit, dan seterusnya. Bisa juga dengan menerapkan belajar 2 jam - break 30 menit - belajar 2 jam - break 30 menit - repeat. Kalau distraksinya adalah tempat tidur, maka solusinya adalah belajar membelakangi tempat tidur. Usahakan untuk membatasi distraksi. Jadi ketika lagi break, set timer untuk scrolling sosmed 10-15 menit misalnya. Ketika alarm sudah berbunyi, langsung keluar dari sosmed dan letakkan HP jauh dari jangkauan kita.
Selain itu, Kak Rica juga mengatakan bahwa kita harus jeli dengan prioritas, katakan tidak untuk nongkrong dulu. Menentukan prioritas juga dapat dilakukan dengan membuat Matrix Eisenhower. Matrix ini juga akan membantu kita untuk membuat target kecil atau to do list.
4. Jaga supaya tetap fit
Bagaimana caranya? Kak Rica menyarankan untuk menjaga rutinitas pagi. Ini menurutku make sense juga, karena pagi merupakan awal hari dan bagaimana jalannya harimu itu tergantung dengan bagaimana kamu mengawali harimu, bukan? Oleh karena itu, ia menyarankan untuk memiliki rutinitas pagi yang dapat menjaga jiwa dan raga kita supaya tetap sehat dan siap belajar. Kalian bisa mulai hari dengan melakukan work out - mandi – makan - mulai beraktivitas.
5. Miliki kualitas tidur yang baik
Last but not least, Kak Rica menyarankan untuk memiliki kualitas tidur yang baik. Bagaimana caranya? Kalian dapat meniru kebiasaan tidurnya Rasulullah.
“I know this is hard. But you have to. Bisa juga mencari teman belajar supaya bisa boosting semangat dan motivasi.” – Nasihat Kak Rica di akhir tulisan tips produktif meskipun di rumah.
Cara Belajar Bahasa Inggris Ala Rica Asrosa
Selain menuliskan tips produktif meskipun di rumah, aku juga mencatat cara belajar Bahasa Inggris ala Rica Asrosa. Cara yang paling utama dan pertama yang ia sampaikan adalah tidak menggunakan kamus Bahasa Inggris – Bahasa Indonesia. Jadi, ia menyarankan untuk menggunakan kamus Bahasa Inggris ke Bahasa Inggris supaya otak kita berhenti menerjemahkannya ke Bahasa Indonesia dan kita jadi lebih terbiasa dengan bahasa Inggris itu sendiri. Tips ini juga diterapkan sama Bu Dokter Davrina ketika mengajarkan Bahasa Inggris ke anak-anaknya.
Dalam belajar bahasa, selalu ada input dan output. Kalau di Bahasa Inggris, input itu berupa reading dan listening, sedangkan output itu berupa speaking dan writing.
Kak Rica menggunakan sebuah trik untuk meningkatkan beberapa skill Bahasa Inggris sekaligus. Setelah mendengarkan suatu podcast atau menonton film, ia menuliskan summary dari isi podcast atau film tersebut ke dalam bahasanya sendiri. Kemudian ketika bertemu dengan temannya, ia menceritakan isi atau sinopsis dari podcast atau film tersebut. Sehingga, dari sebuah podcast ia dapat belajar listening, writing, dan speaking. Selain itu, setiap bertemu kosakata baru dari artikel, ia langsung menerapkannya dalam speaking. Setelah itu ia menuliskan review dari isi artikel itu dengan bahasa sendiri.
Menurut postingannya di highlight Instagram, Kak Rica tidak pernah memiliki pengalaman organisasi seperti perhimpunan mahasiswa, BEM, paguyuban, dan sejenisnya. Hal ini dikarenakan ia ingin fokus ke pengalamannya di bidang riset. Menurutnya leadership itu bukan hanya tentang menjadi ketua suatu organisasi, tetapi pengaruh yang diberikan ke orang sekitar. Jadi ia mengatakan jika ingin memiliki kemampuan leadership, fokuslah pada dampak yang diberikan, bukan pada posisi.
“Milikilah kapabilitas, sampai orang tidak punya pilihan selain memilih kamu.”
Pengalaman harus sejalan dengan tujuan. Pastikan kamu paham dengan dirimu karena itu adalah kunci kesuksesanmu. Makanya, penting banget untuk menjawab pertanyaan:
“How do you see yourself in the next 5-10 years”
- Kalau kamu ingin terjun di dunia pemerintahan dan politik, pengalaman organisasi menjadi PENTING.
- Kalau kamu ingin menjadi aktivis, pengalaman volunteer dan komunitas adalah FAKTOR UTAMA.
- Kalau kamu ingin berkarya di dunia akademisi atau menjadi peneliti, pengalaman risetlah yang MENENTUKAN.
Selain belajar bahasa Inggris, aku juga salut dengan Kak Rica yang telah melatih dirinya agar memiliki mentalitas bahwa keburukan atau kegagalan itu bukanlah akhir dari kehidupanmu di dunia. Dalam kanal Instagramnya, Kak Rica menuliskan pesan yakni daripada membiarkan dua hal tersebut menghantui hari dan pikiran, ia selalu berlatih untuk berpikir, “Apa pelajaran dari kegagalan, kesedihan, dan kehilangan yang aku dapatkan ini?”
Dengan begitu, ia tidak akan menghakimi dan menyalahkan Allah sebagai Penciptanya, orang-orang sekitarnya, ataupun situasi yang sedang dihadapinya. Tapi, Kak Rica mencoba mengamati apa yang salah pada dirinya sendiri sehingga ia dapat berubah dan melakukan sesuatu untuk mengatasinya.
Ia pernah bilang ke sahabatnya, “Aku lagi belajar untuk mudah mengikhlaskan sesuatu yang Tuhan ambil dariku, karena sesungguhnya apapun yang Tuhan berikan hanyalah titipan.” Ucapan ini secara tidak langsung akan melatih kita untuk selalu berpikir positif akan rencana Tuhan dan selalu menjaga motivasi pada diri walaupun sedang mengalami masa-masa sulit.
Daripada mengatakan, kenapa sih harus aku terus yang diuji? Lebih baik katakan “Ya Allah, lagi mau ngajarin aku apa kali ini?” atau “Ada kebaikan-kebaikan apa ya yang menantiku setelah ini?”
Daripada bilang, hanya orang-orang berprivilege yang bisa seperti itu. Mending bilang, “Setiap orang memiliki kelebihan maupun kekurangan. Saya sangat bersemangat untuk mencari tahu dan meningkatkan semua milik saya.”
Daripada mengatakan, “Keren ya, orang-orang bisa pinter banget. Aku sudah terlalu tua untuk mencoba.” Lebih baik katakan, “Why not? Pertama kali memang selalu menyebalkan, tapi akhirnya menyenangkan kok.”
Posting Komentar
Posting Komentar