Building Your New Networth

Posting Komentar
Strategy without tactics is the slowest route to victory. Tactics without strategy is the noise before defeat.” – Sun Tzu
Terdapat empat net worth ala Ruby, yakni skill, influence, well being (work, play, love, and health), dan uang. Namun, uang sendiri merupakan akumulasi dari skill, influence, dan well being. Artinya, uang akan mudah tercapai ketika kita memiliki tiga hal tersebut.

Skill

You are paid in proportion to the size and difficulty of the problem you solve.” – Elon Musk
Semakin kompleks masalah yang dapat dipecahkan, maka semakin besar pula kontribusi kita untuk perusahaan atau institusi atau organisasi atau bisnis tempat kita berkarya. Sehingga, semakin besar pula reward yang didapatkan.

Bagaimana cara memecahkan masalah-masalah ini? Tidak ada cara untuk memecahkannya selain dengan memiliki skills, baik hard skill maupun soft skill. Bagaimana cara mengumpulkan dan mengasah skill? Belajar, alami, review, dan improve. Meskipun penerapannya tidak mudah, tapi begitulah cara yang disebutkan dalam buku ini.

Sebelum mulai mengasah skill, penulis sangat menyarankan untuk memetakan skill dengan cara sebagai berikut.

1. I-shaped person

Pertama kali memulai, paling tidak kita harus menentukan skill apa yang ingin kita dalami sampai masuk ke level ‘sepuh’.

2. T-Shaped person

Walaupun mungkin tidak terlalu mendalam, tapi tidak ada salahnya memahami hal-hal fundamental yang dibutuhkan. Perlahan tapi pasti, kita akan melebarkan skill menjadi T-shaped person.

3. M-Shaped person

Pada akhirnya, kita akan bertumbuh menjadi M-Shaped person dengan memiliki beberapa keahlian sekaligus dari berbagai bidang.

Influence

Penulis menyamakan makna influence dengan reputasi. Artinya ketika kita tengah membangun influence, maka kita juga sedang membangun reputasi kita. Kunci membangun reputasi ini ada tiga, yakni

1. Miliki karya yang bisa dibanggakan

Be so good that people google about you and your work
Be so good that people cannot ignore you
Be so good that your reputation precedes where you live and who you know

2. Bangunlah networking atau koneksi yang tulus

Jadi ingat dengan kutipan yang dituliskan Mbak Jihan.
Before you ask anything from others, focus on giving. Give, give, give. At one point, people will eventually ask you.” – Alex Hormozi
Sama seperti nasihat yang dikatakan teman saya, di buku ini juga mengajak pembaca untuk biasakan memberi value dalam pertemanan, membantu mereka kalau mereka membutuhkan, menghubungkan mereka ke orang-orang yang mungkin kamu kenal, dan membagikan ilmu atau pengalaman kamu yang mungkin bermanfaat untuk mereka.

3. Bangunlah personal branding secara online tentang karya kita supaya bisa sampai ke audiens yang lebih besar

Personal branding bukan pencitraan semata, tapi personal branding adalah orang-orang yang memiliki mentalitas bahwa “saya berbagi pengalaman, ilmu, dan pemikiran pribadi yang bermanfaat bagi orang lain dengan menggunakan media yang cocok untuk dampak yang baik”.

Personal branding berangkat dari karya. Karya apa sih yang bisa dibagikan?
Bisa dengan membagikan pembelajaran kita, ilmu yang kita kumpulkan selama ini, atau apa saja yang penting dapat menebar kebermanfaatan (baik secara edukatif maupun entertain) bagi orang-orang yang mengonsumsinya.

Well Being

Well being atau kesejahteraan dapat dimulai dari satu hal baik dulu. Contohnya olahraga atau makan makanan yang sehat. Hidup sejahtera pastinya merupakan sebuah achievement yang diharapkan oleh semua orang, bukan? Oleh karena itu, di buku ini menjelaskan bahwa dengan memiliki tiga net worth (skill, influence, and well being), maka uang akan mengikuti.

Uang

Buku ini akan menjelaskan mengapa uang merupakan akumulasi dari tiga net worth tersebut. Penjelasan ini berhasil mematahkan stigma-ku yang selama ini dikelilingi dengan lingkaran yang selalu mempertanyakan uang, uang, dan uang.

Sejatinya, uang adalah medium dan alat tukar nilai (value). Kita akan menggunakan uang untuk membeli hal-hal yang kita anggap memiliki nilai. Maka pertanyaannya adalah
Nilai (value) apa yang bisa kamu berikan ke dunia?
Oleh karena itu, penulis meminta dan mengajak pembaca (khususnya aku yang sedang berada di musim 20-an) untuk invest in yourself. Karena investasi terbaik adalah menginvestasikan diri kita sendiri. Baik itu investasi pengetahuan, pengalaman, jaringan, gagasan, pekerjaan, perusahaan, dan lain-lain. Semua itu yang akan menyumbang 2, 3, bahkan 10 kali lipat pendapatan kita dalam 5-10 tahun ke depan.
“You earn more when you learn more”

 

Kesimpulan

Banyak yang bilang, buku karya Fellexandro Ruby ini keren. Dan memang benar. Buku ini bukan hanya motivasi yang ujung-ujungnya membuat pembaca tak kunjung beraksi. Tapi buku ini berisi motivasi yang memaksa pembaca untuk mengeksekusi. Masih banyak lagi gertakan-gertakan yang dapat kalian baca di dalam buku ini.

Teringat kata temanku yang bilang, “Mel, koe ini kebanyakan teori, tapi sedikit eksekusi”. Di lain waktu, tapi dengan orang yang sama juga bilang, “Koe ini kebanyakan motivasi, tapi sedikit implementasi.”

Sayang ga sih dengerinnya? Maka mulai dari sekarang, cobalah untuk mengeksekusinya. Karena belajar tidak hanya berhenti di tahu, tapi ambil waktu dan kesempatan sebanyak-banyaknya untuk mengaplikasikannya.


Related Posts

Posting Komentar