Cerita Pertama yang Terbit di Koran Merapi - Pintu yang Tertutup Sendiri

Posting Komentar
Ini adalah kedua kalinya ceritaku tembus koran, tapi dengan genre dan penerbit yang berbeda. Kali ini, aku menuliskan cerita yang bergenre misteri. Cerita ini berangkat dari cerita yang nyata. Karena merasa ini adalah kisah yang menimbulkan tanda tanya, jadi aku coba deh angkat cerita ini. Berikut adalah naskah cerita yang aku kirim. Semoga kamu suka ya bacanya. 

Pintu yang Tertutup Sendiri

Kejadian ini terjadi beberapa bulan yang lalu, ketika saya bersama sepupu satu kos pulang dari pantai dalam kegiatan mengobservasi flora dan fauna yang ada di wilayah sana.

Setelah berada di pantai sedari pagi hingga siang hari, saya memutuskan untuk mandi sekaligus mencuci pakaian yang kukenakan tadi. Jadi, waktu saya berada di kamar mandi lebih lama daripada biasanya.

Selama berada di kamar mandi, saya mendengar suara orang yang memanggil dan mengetuk pintu kamar mandi yang di dalamnya ada saya. Namun, karena merasa suara itu tidak terlalu keras, jadi saya berpikir barangkali itu hanyalah dugaan. Saya pun tidak menghiraukannya sampai keluar dari kamar mandi.

Saya melangkahkan kaki untuk menuju ke tempat jemuran yang letaknya di depan kamar kami. Betapa terkejutnya saya ketika melihat sepupu saya ini sedang menaiki jendela kamar. Saya kemudian bertanya, “Kenapa Nda? Kok kayak maling di kamar sendiri”. Ia pun menjelaskan bahwa pintu kamar ini tiba-tiba terkunci dengan sendirinya. Padahal cuma ditinggal buang air kecil sebentar.

“Makanya aku tadi teriak-teriak memanggil kamu. Tapi kamu malah engga keluar,” ucapnya dengan nada kesal. “Oh iya? Itu kamu. Aku kira hantu, karena suaranya pelan banget,” balas saya dengan ekspresi bingung sambil nahan ketawa.

“Ini ceritanya gimana? Kok bisa begini?” Saya lanjut bertanya lagi.

“Entahlah. Tadi aku ke wc karena kebelet. Terus pas sudah kembali ke sini, malah aku tak bisa masuk. Aku kira kamu, tapi kamu saja dari tadi di kamar mandi terus.” Sepupu saya yang bernama Rinda menjelaskan demikian.

“Iya, aku dari tadi di kamar mandi gatau apa-apa.” Saya menjelaskannya sambil menjemur pakaian.

Setelah Rinda berhasil masuk ke kamar kos, ia pun membuka pintu dari dalam. “Kira-kira itu tadi siapa ya? Kalau orang, tapi kok laptop, handphone, dompet, bahkan isi dompet pun masih utuh. Masak iya dia engga ambil harta yang ada di depan mata ini? Lagipula teman-teman kita di kos ini semuanya lagi pada liburan. Jadi, engga mungkin orang,” ucap saya.

“Atau jangan-jangan si itu… Soalnya kan kita tadi habis dari pantai. Mana tau dia ngikutin kita… Hii serem.” Sepupu saya menduga kalau ada makhluk yang mengikuti kita dari pantai. Apalagi kami sesampai di kos langsung masuk kamar begitu saja tanpa mencuci kaki dan tangan.

Related Posts

Posting Komentar